Sabtu, 04 Agustus 2018

Decision Making of Nutrorim - Hauke Moje

Pendapat Ahli 



Hauke Moje
(hauke_moje@de.rolandberger.com) adalah partner/rekanan pada Konsultan Strategi Roland Berger di Hamburg, Jerman.

Rifkin ingin menjadi boss yang lebih baik dari bossnya sebelumnya dan telah berjuang untuk membentuk budaya perusahaan yang menekankan "keramahan Minesota" pada sebagian besar pegawainya. Meskipun tujuan ini merupakan langkah awal yang bagus, kurangnya konsistensi Rifkin dalam pendekatan terhadap manajemen dan pembuatan keputusan merusak kepercayaan. Sulit bagi tim untuk berfungsi dengan baik bersama-sama ketika ada banyak ketidak-konsistenan dan perubahan pendirian dalam bekerja.
Mari kita mulai dengantipe kepemimpinan Rifkin. Dalam kasus kesalahan pembelian saham, ia menunjukkan pertimbangan yang lemah, kurangnya profesionalisme, dan ketidakmampuan untuk melihat fakta secara obyektif. Sebagai akibat dari tidak melakukan tindakan pencegahan sederhana pada bisnisnya dengan secara pribadi mengawal Dipensit, Rifkin menunjukkan pendngaran yang selektif yang mencegahnya dari menyerap perbedaan pendapat.
Gambarannya berbeda dalam kasus penarikan kembali. Jika anda melihatnya dari teori keputusan, reaksi Rifkin rasional. Nutrorim menghadapi dua skenario: apakah ChargeUp dengan Lipiterene akan dinyatakan sebagai penyebab dari sakitnya para konsumen, ataukah tidak.  Nutrorim jg memiliki dua pilihan: menarik kembali produk, ataukah tidak. Jika produknya terbukti bersalah, mempertahankannya di pasar akan berakibat pada kehancuran perusahaan, memberikan kemungkinan bagi penuntutan perkara hukum. Manajemen tidak bisa mengambil resiko itu, karena kemungkinan produk untuk disalahkan berada pada level yang jelas sangat tidak bisa diabaikan dan tidak ada waktu untuk menyelidiki lebih jauh. Rifkin melakukan tugas yang baik dengan mendengarkan semua orang dan dengan jelas mengikuti rekomendasi sub komite untuk menarik produk secepatnya.
Tetapi pendekatan Rifkin yang tidak konsisten pada kejadian-kejadian tersebut melemahkan otoritasnya dan pengambilan keputusan secara keseluruhan. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa ia tingkatkan. Pertama, ia harus menunjukkan kepemimpinan yang kuat dengan menetapkan peraturan proses pengambilan keputusan yang tegas - terutama bagi investasi, keputusan M&A, peluncuran produk, dan manajemen resiko - yang mudah untuk diterapkan dan transparansi untuk semua orang.
Keputusan M&A, misalnya, harus dibentuk berdasarkan kriteria yang tepat/seksama yang melingkupi semuanya dari aspek-aspek ketekunan, strategis dan operasional yang semestinya pada merger/penggabungan, dan strategi jalan keluar yang jelas. Peraturan yang transparan mencegah manajemen dari  pertumbuhan yang terlalu tinggi, hanya mendengar secara selektif, dan mengabaikan resiko. Mereka juga bersama-sama menuju pada penguatan kepercayaan, karena mereka tahu apa yang diharapkan dan apa yang harus dipertanggungjawabkan.
Saya juga menyarankan Rifkin untuk mengikuti pelatihan yang intensif untuk membantunya mengembangkan tipe kepemimpinan yang konsisten dan belajar untuk berperan lebih aktif dalam mengelola timnya. Pelatihan bisa membantu Rifkin dalam melakukan tugasnya dengan lebih baik untuk mengembangkan orang-orangnya. Contoh, jelas bahwa Nora Stern lebih merupakan manajer yang "bekerja" daripada manajer pembicara, jadi Rifkin sebaiknya memberikannya tugas-tugas yang praktis - seperti memberikannya tanggung jawab di sebuah pabrik dimana ia dapat mengembangkan keahliannya - daripada memaksanya untuk berada dalam sub komite. Ia juga harus membiarkan para manajernya tahu apa yang diharapkan dari mereka, terutama dalam hal perilaku tim. Ia bisa memuji Steve Ford untuk pencapaian R&Dnya, tetapi Rifkin juga harus membuatnya mengerti bahwa Steve hanyalah satu titik pandang diantara banyak yang lainnya, dan ia harus tetap berada sebagai pemain tim meskipun ia tidak setuju dengan keputusan tertentu.
Sebagaimana seorang novelis Swiss Max Frisch menulis, "Krisis adalah sebuah situasi yang produktif - anda hanya harus mengambil rasa dari malapetaka tersebut." Krisis pengambilan keputusan di Nutrorim adalah berkah yang tersembunyi, dimana Rifkin diberi kesempatan untuk memasang peraturan manajemen yang kokoh. Dan Rifkin dapat membangun kepercayaan dalam tim manajemennya dengan membuat sebuah contoh dan secara terbuka mengkomunikasikan harapan dan tujuan-tujuannya terhadap perusahaan. Dalam menyelesaikan keduanya, ia melakukan apa saja yang diperlukan untuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan perusahaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar